160 x 600 AD PLACEMENT
160 x 600 AD PLACEMENT

Warga Kampung Songro Gelar Malam Tirakatan, Ketua RT Ingatkan Perjuangan Para Pahlawan

Tokoh agama Zanu Widayat (paling kiri) memandu tahlil dan doa untuk para pahlawan dalam Malam Tirakatan yang diadakan oleh Warga Kampung Songro pada Sabtu malam (16/8/2025). (Smartgrobogan/istimewa)

Smartgrobogan.com (Godong) – Warga Kampung Songro atau RT 09 RW 02 Desa Bugel, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, menggelar acara Malam Tirakatan dalam rangka memperingati HUT ke-80 Republik Indonesia pada Sabtu malam (16/8/2025) di pertigaan kampung setempat.

Gelaran rutin tahunan itu diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dipandu oleh Sri Wuryani, tokoh perempuan setempat; dirangkai dengan tahlil dan doa untuk para pahlawan yang dipandu tokoh agama, Zanu Widayat.

Kepala Kampung Songro alias Ketua RT 09 RW 02 Desa Bugel, Badiatul Muchlisin Asti, dalam sambutannya mengajak warga untuk merefleksikan jejak perjuangan para pahlawan.

“Pada tanggal 16 Agustus 1945, delapan puluh tahun yang lalu, pada pukul 03.00, sekelompok anak muda menyulik Bung Karno dan Moh Hatta dibawa ke Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, untuk mendesak keduanya segera memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia,” ujarnya mengawali cerita.

Pada peristiwa yang dikenal dengan nama Peristiwa Rengasdengklok itu, ceritanya lebih lanjut, kaum muda berunding dengan golongan tua untuk menentukan kapan proklamasi kemerdekaan dikumandangkan.

Pemotongan tumpeng oleh Kepala Kampung Songro, Badiatul Muchlisin Asti, menandai rasa syukur atas nikmat kemerdekaan yang ke-80. (Smartgrobogan/istimewa)

“Akhirnya, keesekokan harinya, pada hari Jumat Legi, 17 Agustus 1945, atau bertepatan dengan tanggal 9 Ramadan 1367 H, Bung Karno didampingi Bung Hatta memproklamasikan Kemerdekaan Republik Indonesia pada pukul 10.00,” jelasnya.

Sejak saat itulah, menurut ketua RT yang akrap disapa Asti itu, Indonesia menjadi negara yang merdeka dan berdaulat. Dan jejak perjuangan panjang merebut dan mempertahankan kemerdekaan itu diwarnai dengan tumpahan air mata dan darah para pahlawan dan rakyat Indonesia.

Karena itu, menurut Asti, kita perlu mengisi kemerdekaan dengan menjadi pribadi yang baik. Dalam skala Rukun Tetangga atau RT, kita harus mengisi kemerdekaan dengan menjaga kerukunan antartetangga.

“Dari kerukunan akan terjalin persatuan. Dari persatuan akan tercipta kampung yang tenteram dan damai,” tandasnya.

Apalagi, rukun dengan tetangga atau saling menghormati antartetangga dalam agama Islam juga merupakan bagian dari keimanan, sebagaimana sabda Nabi Muhammad Saw, “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari kiamat, maka hendaklah menghormati tetangganya.”

Pentas seni mewarnai Malam Tirakatan yang digelar oleh warga Kampung Songro. (Smartgro/istimewa)

“Minimalnya, bila tidak bisa memberi kontribusi sosial yang positif, setidaknya jangan menjadi bagian dari masalah,” pesannya.

Malam tirakatan ditandai dengan pemotongan tumpeng sebagai simbol doa dan harapan agar Kampung Songro dan bangsa Indonesia secara umum menjadi bangsa yang maju dan bermartabat, makmur dan sejahtera.

Malam tirakatan juga dimeriahkan dengan pemberian hadiah kepada para pemenang pelbagai lomba Agustusan yang telah diadakan oleh Pemuda Songro dan pentas seni. Acara ditutup dengan makan bersama dan parade hiburan berupa karaoke oleh warga.

Editor: M. A. Fathan

Portal berita dan informasi yang disajikan secara cerdas dan mencerahkan.

Anda Mungkin Juga Menyukainya
Telah terbit buku GROBOGAN UNTOLD STORY

Mengupas cerita-cerita yang jarang diungkap menyangkut tokoh, tradisi, dan kuliner Grobogan

Promo Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau !

You cannot copy content of this page