160 x 600 AD PLACEMENT
160 x 600 AD PLACEMENT

Smartfren Community Grobogan Gelar Workshop Santri Ngonten

Ahmad Santoso (kanan) berinteraksi dengan salah seorang peserta workshop santri ngonten di Pondok Pesantren Darul Falah Ki Ageng Mbodo. (Smartgro/irkamasnawi)

SmartGro, Grobogan – Bekali para santri cara syiar Islam lewat konten, Smartfren Community (SFCom) Grobogan menggelar Workshop Santri Ngonten bertajuk “Santri Keren, Syiar Islam Lewat Konten” pada Rabu (27/3/2024). Acara diikuti 50 santri Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Falah Ki Ageng Mbodo, Sendangsari, Tambirejo, Toroh, Grobogan.

Leader Smartfren Community Grobogan, Badiatul Muchlisin Asti, menyatakan, event Santri Ngonten diadakan dalam rangka membekali para santri cara membuat konten yang menarik, yang berisikan nilai dakwah dan syiar Islam.

Menurut pria yang akrab disapa Asti itu, saat ini merupakan era digital di mana para santri harus mewarnai media sosial seperti Instagram dan TikTok dengan konten-konten yang positif dan konstruktif. Karena di sana juga banyak konten-konten yang diproduksi sekadar dalam rangka hiburan dengan tanpa mengindahkan nilai-nilai moral, sehingga efeknya bisa sangat merusak atau destruktif.

“Karena itu, da’wah bil konten alias berdakwah melalui konten di media sosial merupakan salah satu pilihan yang tepat dan efektif untuk para santri dalam rangka menyampaikan nilai-nilai dakwah dan syiar Islam,” tutur Asti.

Pengasuh pesantren Darul Falah Ki Ageng Mbodo, KH. Muhammad Ghufron Mulyadi menyatakan, saat ini memang momentumnya para santri berkiprah membangun peradaban melalui konten di media sosial. Hal itu, menurutnya, tak terelakkan lagi karena sudah zamannya. Ia mengapresiasi dan menyambut baik program Santri Ngonten yang diadakan oleh Smartfren Community Grobogan.

Sementara itu, Ahmad Santoso sebagai narasumber santri ngonten, membekali para santri seluk beluk membuat konten bernafaskan Islam yang menarik. Sejak merencanakan, mengonsep, dan mengeksekusinya, dengan merekam gambar dengan angle yang bagus, lalu mengeditnya dengan aplikasi seperti CapCut.

Menurut pria yang akrab disapa Santo itu, konten yang menarik adalah konten yang mengandung salah satu dari dua unsur, yaitu informasi dan hiburan. Santo mencontohkan, konten informasi antara lain konten yang berisi ceramah, info tempat yang memiliki nilai sejarah perkembangan Islam, dan tutorial seperti turorial membaca Alquran.

“Adapun konten yang berisi hiburan contohnya adalah konten yang berisi keseharian aktivitas di pesantren, keseruan saat sahur dan berbuka di bulan Ramadan, dan lain sebagainya,” ujar Santo.

Adapun hal teknis yang perlu diperhatikan saat bikin konten, menurut Santo, adalah gambar harus jernih dan terang agar nantinya penonton betah melihat konten yang dibuat. Juga suara atau audio harus jelas agar penonton dapat menangkap dengan baik pesan yang ingin kita sampaikan melalui konten.

Seusai penyampaian materi, para peserta melakukan praktik membuat konten bertajuk “Ramadan 100 Persen Kebaikan”, lalu diunggah di akun IG dan TikTok masing-masing.

Editor: Abu Fathan

Portal berita dan informasi yang disajikan secara cerdas dan mencerahkan.

Anda Mungkin Juga Menyukainya
Telah terbit buku GROBOGAN UNTOLD STORY

Mengupas cerita-cerita yang jarang diungkap menyangkut tokoh, tradisi, dan kuliner Grobogan

Promo Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau !

You cannot copy content of this page