160 x 600 AD PLACEMENT
160 x 600 AD PLACEMENT

Potret Idealisme Perempuan di Birokrasi

Opera Jelaga, sebuah novel karya Purwadi Joko Widodo.

SmartGro – Birokrasi dan dunia politik Tanah Air saat ini butuh anak-anak muda idealis yang memiliki jiwa inovatif, progresif, dan visioner. Hal itu untuk memunculkan gebrakan-gebrakan baru yang berani demi memperbaiki birokasi dan dunia politik kita yang sudah begitu usang, kusut, dan bermasalah.

Di novel karya Purwadi Joko Widodo ini, kita diperkenalkan dengan sosok Atika Prasetyaningrum, sekretaris KPUD yang tak sekadar idealis dan pengabdi, namun juga punya komitmen menyuarakan suara perempuan.

Dikisahkan, Atika adalah lulusan terbaik Fakultas Ekonomi Akuntansi UGM. Mulanya, ia merupakan birokrat karir (auditor). Namun tiba-tiba mendapat penugasan khusus di domain politik sebagai Sekretaris KPUD.

Kita tahu, posisi tersebut merupakan unsur birokrasi yang mengelola anggaran begitu besar, melibatkan banyak pihak, partai politik, masyarakat, dan kelompok kepentingan lainnya. Maka, kehidupan Atika menjadi pekat dengan tekanan politik.

Di awal, kita akan diajak menyimak keberanian Atika saat mengintai para caleg dari suatu partai yang mengadakan pertemuan di sebuah hotel. Jelang Pileg, mereka berencana mengatur strategi, melakukan segala cara, terutama politik uang guna meraup suara sebanyak-banyaknya. Di sinilah, Atika semakin sadar bahwa politik uang sudah mengakar di dunia politik kita.

Melalui novel ini, kita juga melihat gambaran rusaknya tatanan dan sistem birokrasi di pemerintahan daerah. Birokrat yang mestinya independen, kini justru semakin mendekat ke politisi untuk meniti karir dan jabatan. Penyusunan anggaran sering dengan lobi politik, penempatan jabatan tak lagi berdasarkan kompetensi (hlm 33).

Jika prosesnya demikian, bagaimana bisa menghasilkan orang-orang yang berkualitas dan punya dedikasi untuk negara dan rakyat.

Di tengah kompleksitas persoalan tersebutlah, Atika tertatih-tatih mempertahankan idealismenya untuk sebisa mungkin memikirkan kepentingan rakyat. Saat rapat koordinasi di Jakarta, ia berani bersuara lantang menentang pengadaan mobil dinas untuk seluruh KPU se-Indonesia saat kondisi masyarakat sedang sulit.

Meski tak didengarkan juga, tapi Atika tetap konsisten dengan sikapnya. Dalam berdinas, ia lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi dan mobil dinasnya hanya digunakan untuk operasional bawahannya.

Melalui tokoh Atika, kita juga akan melihat bagaimana keberanian dan idealisme seorang perempuan muda di tengah rimba raya perpolitikan yang panas. Salah satunya adalah keberaniannya mengangkat peran perempuan dalam rangka menciptakan lembaga inspektorat yang transparan dan akuntabel.

Atika melakukan reposisi besar-besaran di tubuh lembaga dengan mengganti tiga kasubagnya yang semula semua laki-laki dengan tiga wanita karir. Dari sana, kita akan diajak melihat perjuangan Atika membangun the dream team: jajaran staf berdedikasi dan kompetensi yang bisa diandalkan.

Juga, bagaimana Atika menghadapi berbagai tekanan dari berbagai pihak dan risiko yang harus ditanggungnya sebagai akibat dari sikap dan pendiriannya tersebut.

Novel ini begitu kental dengan dunia birokrasi dan politik daerah dengan segala persoalannya. Tokoh Atika menjadi simbol bagaimana nilai-nilai idealisme yang dibawa anak muda mencoba bertarung memperbaiki kondisi tersebut.

Latar belakang penulis sebagai orang yang lama di birokrasi pemerintahan, termasuk anggota KPU daerah, membuat kisah yang diciptakannya begitu dekat dengan realitas. Seperti kata Budi Wahyono dalam endorsemennya untuk novel ini, kapasitas penulis sebagai orang yang bergelut dengan kompetensi yang dimiliki, menjadikan fiksi ini kuat jajahan realismenya.

Data Buku:
Judul: Opera Jelaga, Sebuah Novel
Penulis: Purwadi Joko Widodo
Penerbit: Hanum Publisher
Cetakan: 1, 2020
Tebal: 124 halaman
ISBN: 978-623-7725-01-5

*) Al-Mahfud, penikmat fiksi dari Pati

Portal berita dan informasi yang disajikan secara cerdas dan mencerahkan.

Anda Mungkin Juga Menyukainya
Telah terbit buku GROBOGAN UNTOLD STORY

Mengupas cerita-cerita yang jarang diungkap menyangkut tokoh, tradisi, dan kuliner Grobogan

Promo Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau !

You cannot copy content of this page