
Smartgrobogan.com (Pulokulon) – Suasana khidmat menyelimuti halaman utara Masjid Baitul Muttaqin Dusun Wuniareng, atau tepatnya di depan rumah Pak Rusman, RT 02 RW 04, pada Kamis malam (15/8/2025). Di tengah udara malam yang sejuk, warga dari ujung timur hingga barat dusun, berbondong-bondong datang.
Letak acara yang berada di tengah dusun membuat semua warga dapat berkumpul tanpa merasa jauh. Malam itu, menjadi saksi sejarah untuk pertama kalinya warga Dukuh Wuniareng, Desa Jetaksari, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan, menggelar istigasah (istighosah) dan doa bersama dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Acara dimulai pukul 19.30 WIB dengan bacaan ummul kitab (al-Fatihah), dirangkai menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, Mengheningkan Cipta, dan pembacaan teks Proklamasi. Warga, dari anak-anak hingga dewasa, juga para sesepuh, berdiri tegak penuh rasa bangga. Setelah itu, dentuman mercon memecah keheningan malam, memeriahkan suasana dan menambah semangat kebersamaan warga Dusun Wuniareng.
Istigasah dipimpin Kyai Bukhori, sedangkan tahlil dipandu Kyai Mukri. Lantunan doa dan zikir bergema, menyatukan hati dalam rasa syukur dan penghormatan kepada para pahlawan yang telah gugur merebut dan mempertahankan kemerdekaan.
Sekretaris Desa Jetaksari, Priyono, mewakili Kepala Desa Jetaksari H. Triyono yang berhalangan hadir, menyampaikan rasa senang dan bangga atas kekompakan warga Wuniareng. “Acara ini menunjukkan bahwa warga tidak hanya memperingati kemerdekaan, tetapi juga menghargai jasa para pahlawan. Semoga tahun depan kegiatan ini bisa terus berjalan,” harapnya.
Perwakilan panitia, Hari Mulyono, mengatakan bahwa kegiatan ini adalah bentuk doa bersama untuk para pahlawan dan wujud rasa syukur atas nikmat kemerdekaan. Ia dengan rendah hati meminta maaf jika ada kekurangan, mengingat tempat hanya disiapkan sederhana dengan alas layar dan tikar.
Puncak acara istigasah ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Kepala Dusun Wuniareng, Siti Munawaroh, yang kemudian menyerahkannya kepada Sekretaris Desa Jetaksari, Priyono. Momen ini menjadi simbol harapan agar warga Wuniareng selalu rukun, damai, dan sejahtera.
Suasana hangat terus berlanjut saat warga menikmati makan ambengan bersama, membaur tanpa sekat usia maupun status.
Malam itu bukan hanya menjadi awal tradisi baru di Wuniareng, tetapi juga mengukir kenangan manis kebersamaan dan cinta tanah air yang akan terus dikenang. Serta, bukan hanya doa yang terpanjat, tetapi juga harapan semoga warga Wuniareng senantiasa rukun, damai, dan sejahtera di bawah naungan keberkahan dan rahmat dari Allah Swt.
Editor: Badiatul M. Asti
Seorang guru SD, blogger, dan aktif sebagai Ketua Bidang Kesekretariatan dan Keanggotaan Forum Silaturahmi Penulis Grobogan (FSPG). Buku terbarunya berjudul "Mencari Arti Kata: Antologi Cerpen Pembelajaran Bahasa Inggris" (CV. Hanum Publisher, 2025).
Mengupas cerita-cerita yang jarang diungkap menyangkut tokoh, tradisi, dan kuliner Grobogan
You cannot copy content of this page