
Smart Gro – Cukup meresahkan dan membuat was-was orangtua melihat tantangan putra-putrinya di masa mendatang. Ini tidak terlepas maraknya perjudian online.
Berdasarkan data Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), transaksi judi online warga Indonesia mencapai Rp 327 triliun pada tahun 2023. Data ini dikutip oleh cnbcindonesia.com, 6/5/2024.
Data itu merujuk pada penelusuran transaksi yang menggunakan alat pembayaran mainstream seperti bank dan wallet. Angka ini diprediksi lebih besar jika ditambahi dengan catatan transaksi yang menggunakan alat tukar digital seperti uang crypto.
Semua ini bukan terbatas disebabkan karena kebutuhan ekonomi semata. Tetapi sudah mengarah kepada pola pikir untuk mendapatkan solusi secara instan. Dalam hal problematika ekonomi, alih-alih melakukan transaksi perdagangan yang jelas-jelas halal dan berkah. Justru judi online yang dianggap sebagai solusi karena tidak perlu manajerial yang rumit.
Parahnya lagi, sebagian pelaku judi online menggunakan uang dari hasil pinjaman online. Lengkap sudah!
Nasehat 15 Abad Lampau dari Sahabat Abu Bakar As-Shidiq
Orang secara umum mengenalnya sebagai sahabat nabi yang utama. Padahal sebagai sahabat utama, Sayidina Abu Bakar ini juga salah satu sahabat yang memiliki kekayaan yang besar. Bersanding dengan sahabat-sahabat triliuner lain seperti Abdurahman bin Auf dan Utsman bin Affan.
Mengutip dari kitab Nashaihul Ibad karya Imam Nawawi Al-Bantani pada makalah ke 32, Sahabat Abu Bakar As-Shidiq ini memberikan nasihat berikut:
“Tidak akan menjumpai seseorang terhadap 3 hal dengan 3 hal lainnya-Tsalatsun laa tudraku bi tsalatsin”
Dalam Kajian Kitab Kuning yang diselenggarakan di Masjid At-Taqwa, Desa Bugel, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Ustaz Usamah menjelaskan makalah ini dengan gamblang. Bahwasannya ada tiga hal yang seseorang tidak akan pernah mendapatkannya dengan tiga aktivitas ini.
Pertama; tidak ada kekayaan dengan angan-angan. Laa ghina bil muna.
Artinya, kekayaan tidak bisa diraih hanya sekedar angan. Kekayaan bisa didapatkan dengan aktivitas nyata berupa kerja. Apakah pekerjaan itu halal atau haram. Itu sunnatullah-nya.
Maka, siapapun yang bekerja, seseorang akan mendapatkan hasil. Menjadi bermanfaat dan berkah ketika cara mendapatkannya secara halal dan diberkahi. Pekerjaan yang haram harus dihindari. Tidak ada yang instan dalam mendapatkan kekayaan.
Kedua; tidak ada masa muda hanya dengan make up.
Maksudnya adalah bahwa masa produktif tidak akan bisa ditambal melalui rangkaian make up. Di dalam kutipan kitabnya disebutkan la syabab bil khadhab –tidak ada masa muda melalui semir rambut. Artinya, jika usia memasuki masa tua, tidak akan pernah bisa kembali muda hanya dengan menyemir rambut.
Ketiga; tidak adanya kesehatan sekedar minum obat.
Laa shihah bil adwa’. Maksudnya, kesehatan seseorang tidak bisa didapatkan hanya dengan minum obat. Kesehatan bisa dimiliki dengan rangkaian aktivitas olahraga dan makanan bernutrisi. Ada manajemen yang baik dalam menjaga kesehatan, di antaranya adalah istirahat dan keseimbangan pola makan.
Itulah hal yang menjadi nasihat Sayidina Abu Bakar. Mengingat tiga nasihat itu, semua capaian tidak bisa dikerjakan secara instan.
Produktivitas masa muda, kesehatan, dan kekayaan bisa diraih dengan proses dan mekanisme manajemen yang terus-menerus. Sehingga perlu dijelaskan kepada generasi kita mendatang supaya menjadi generasi yang kuat. Sebagaimana tertuang dalam Al-Qur’an:
وَلْيَخْشَ ٱلَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا۟ مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَٰفًا خَافُوا۟ عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلْيَقُولُوا۟ قَوْلًا سَدِيدًا
“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.” (QS. An-Nisa: 9).
Editor: M. A. Fathan
Mengupas cerita-cerita yang jarang diungkap menyangkut tokoh, tradisi, dan kuliner Grobogan
You cannot copy content of this page