160 x 600 AD PLACEMENT
160 x 600 AD PLACEMENT

Menimbang Gaya Kepemimpinan Figur Bupati Grobogan 2024-2029

Smart Gro – Memilih pemimpin tidak mudah, meski sudah ada referensi yang bisa dijadikan acuan memilih seseorang menjadi pemimpin. Sebagaimana di dalam Islam, ada kriteria yang bisa diajukan seseorang menjadi pemimpin.

Sikap seorang Muslim ketika akan memilih pemimpin dijelaskan Imam al-Ghazali dalam Fadhaih al-Bathiniyah, setidaknya memilih pemimpin dengan 4 kriteria utama.

Empat kriteria utama yang dimaksud adalah najdat atau memiliki cukup kekuatan dan berwibawa, kifayah atau mampu menyelesaikan segala persoalan, wara’ atau sikap hidupnya apik, dan terakhir, ilmu yang bermakna memiliki ilmu pengetahuan.

Selain empat kriteria itu, setidaknya kita perlu mengetahui gaya kepemimpinan seseorang. Tujuannya agar terjadi chemistry antara pemimpin dan yang dipimpinnya. Berikut adalah 5 Gaya kepemimpinan utama yang bisa kita lihat pada seseorang.

Pertama; gaya kepemimpinan multikultural-demokratis. Gaya kepemimpinan seperti ini dilandasi dengan pemahaman bahwa keragaman adalah aset yang bisa digunakan untuk membangun.

Kesadaran keragaman dan perbedaan ini dikelola secara demokratis dengan memberi ruang semua stake holder. Semua diajak terlibat dan memiliki peran. Semua diarahkan untuk patuh kepada peraturan yang sudah disepakati.

Kedua; gaya kepemimpinan visioner-otokratif. Berbeda dengan gaya kepemimpinan pertama, kepemimpinan model ini ditandai dengan kemauan sepihak seorang pemimpin untuk tujuan jangka panjang. Ciri yang melekat tentu gaya kepemimpinan yang otoriter—apa mau pemimpin.

Kesannya mirip diktator. Tetapi gaya kepemimpinan seperti ini kadang diperlukan untuk membawa perubahan dan tujuan yang lebih besar. Biasanya gaya kepemimpinan seperti ini sedikit tidak populis mengingat harus berhadapan secara diametral dengan kondisi sebelumnya.

Ketiga; gaya kepemimpinan strategis-delegatif. Gaya kepemimpinan seperti ini tidak hanya bicara tentang visi jangka panjang. Tetapi sangat akomodatif dengan kesediaan sumber daya yang dimiliki.

Gaya kepemimpinan seperti ini mengedepankan skala prioritas strategis untuk mendapatkan hasil yang optimal. Sehingga tuntutan gaya kepemimpinan seperti ini harus mengolaborasikan sumber daya yang ada untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

Keempat; gaya kepemimpinan suportif-transaksional. Gaya kepemipinan suportif-transaksional ini memberikan keleluasaan kepada bawahan untuk melejitkan potensi. Ditambah lagi gaya transaksional untuk mendongkrak motivasi.

Menjadi gaya kepemimpinan sempurna menjadi seorang pemimpin yang bisa ngemong bawahan untuk meningkatkan prestasi. Pemimpin yang selalu mendengar aspirasi. Di sisi lain begitu mudah memberikan reward dan punishment.

Kelima; gaya kepemimpinan transformatif-liberal. Gaya kepemimpinan yang meletakkan keputusan dilakukan secara kolektif. Bawahan diberikan kewenangan untuk membuat kebijakan-kebijakan yang bisa mentransformasi kinerja organisasi. Bahkan cenderung gaya kepemimpinan seperti ini keluar dari protokoler.

Dari kelima gaya kepemimpinan seperti ini, biasanya akan optimal di satu kondisi dan jadi blunder pada kondisi yang lain.

Pada ruang kepemimpinan Bupati grobogan, demografi dan sumber daya yang dimiliki Grobogan, sepatutnya gaya kepemimpinan seperti apa yang harus dipilih pada pilkada November mendatang?

Editor: Badiatul M. Asti

Pengamat sosial, politik, dan ekonomi lokal.

Anda Mungkin Juga Menyukainya
Telah terbit buku GROBOGAN UNTOLD STORY

Mengupas cerita-cerita yang jarang diungkap menyangkut tokoh, tradisi, dan kuliner Grobogan

Promo Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau !

You cannot copy content of this page