
SmartGro, Demak – Dinas Pariwisata Kabupaten Demak mencatat total kunjungan mencapai 193.706 wisatawan ke objek wisata di Demak selama periode sepuluh hari liburan Idul Fitri 2024. Destinasi wisata yang menjadi favorit adalah Masjid Agung Demak, Makam Sunan Kalijaga, dan Makam Syekh Mudzakir.
Masjid Agung Demak menjadi destinasi paling populer sekaligus terfavorit dengan kunjungan sebanyak 131.903 wisatawan, disusul Makam Sunan Kalijaga di Kadilangu dengan 33.921 pengunjung, dan Makam Syekh Mudzakir dengan 3.880 pengunjung.
Masjid Agung Demak tidak hanya menjadi destinasi favorit selama liburan lebaran di kalangan wisatawan lokal, tapi juga telah masuk dalam tiga besar destinasi wisata yang paling diminati di Jawa Tengah, berada di peringkat ketiga setelah Kota Lama Semarang dan Masjid Raya Syeikh Zayed Solo.
Kepala Dinas Pariwisata Demak, Endah Cahya Rini menyebut 131.903 wisatawan berkunjung ke Masjid Agung Demak selama periode 31 Maret hingga 15 April 2024.
Menurut Endah, kunjungan ke Masjid Agung Demak terdata sampai tanggal 15 April 2024, sebanyak 131.903 orang. Sepuluh destinasi wisata di Jawa Tengah, Masjid Agung Demak menempati urutan ketiga. Nomor satu masih ditempati Kota Lama Semarang, nomor dua Masjid Sheikh Zayed Solo, dan ketiga Masjid Agung Demak.
“Kunjungan wisatawan didominasi oleh wisatawan Nusantara dari berbagai daerah di Indonesia. Para pemudik yang melintas menyempatkan diri salat di Masjid Agung Demak laiknya orang beribadah umrah, selalu ingin kembali,” tutur Endah, Rabu (17/4/2024) di Desa Bungo, Kecamatan Wedung.
Endah menjelaskan, Masjid Agung Demak memiliki magnet bagi para wisatawan lantaran merupakan cagar budaya peninggalan Kerajaan Islam pertama di Jawa. Selain itu, arsitektur kuno yang masih terawat menambah aura magis bagi para pengunjung.
“Masjid Agung itu kan peninggalan Walisongo, di mana di situ ada 4 soko tatal. Kemudian juga kalau kita melihat di situ ada lima lantai. Di sana ada juga makam raja-raja Demak, Sultan Fatah, Sultan Trenggono, dan juga museum,” tuturnya.
“Tapi sebagian besar mereka datang ke Masjid Agung untuk melaksanakan salat. Jadi kalau museum dan makam sepertinya menjadi alternatif kedua setelah mereka melaksanakan salat di Masjid Agung,” tambahnya.
Dalam pengembangan wisata tersebut, lanjut Endah, dikelola oleh berbagai pihak. Sejak takmir masjid hingga sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) di Demak.
Masih menurut Endah, pengembangan destinasi wisata Masjid Agung Demak tidak hanya dimonopoli Dinas Pariwisata, untuk kebersihan dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup, untuk penataan parkir oleh Dinas Perhubungan, kemudian kami bertanggungjawab ada Wisma Hasanah, fasilitasnya, ada orang berjualan di sekitar pujasera, kemudian ada penertiban di depan Masjid Agung itu ada teman-teman Satpol PP.
“Jadi ini kerja bareng untuk mengembangkan pariwisata di Kabupaten Demak,” pungkasnya.
Editor: Abu Fathan
Portal berita dan informasi yang disajikan secara cerdas dan mencerahkan.
Mengupas cerita-cerita yang jarang diungkap menyangkut tokoh, tradisi, dan kuliner Grobogan
You cannot copy content of this page