
Smartgrobogan.com (Wirosari) – Karnaval Peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Kecamatan Wirosari berlangsung meriah. Karnaval yang mengusung tema “Budaya Nusantara” itu digelar dua hari, Rabu-Kamis (27-28/8/ 2025). Hari pertama, peserta berasal dari jenjang PAUD hingga SMP. Sementara hari kedua, giliran jenjang SMA/SMK dan kategori umum yang tampil.
Pada hari kedua juga dilakukan penganugerahan kepada Muhammad Rasya Alfarelhudy, siswa SMAN 1 Wirosari, atas keberhasilannya terpilih sebagai peserta Paskibraka Nasional 2025. Penghargaan berupa uang pembinaan diserahkan langsung Camat Wirosari, Purbo Adi Nugroho, di hadapan ribuan penonton.
Pada HUT ke-80 RI tahun ini, karnaval Kecamatan Wirosari menampilkan ragam budaya nusantara sesuai tema yang diangkat, sejak tarian tradisional, pakaian adat, hingga atraksi kreasi yang memikat penonton, termasuk saat melintas di depan panggung kehormatan yang berlokasi di depan Kantor Kecamatan Wirosari. Panggung ditempati Camat Wirosari beserta jajaran, serta tiga orang juri yang menilai penampilan peserta.
Sejak barisan pertama melintas, penonton sudah dibuat terpukau dengan kreativitas peserta. Setiap kelompok tampil membawa ciri khas masing-masing, mulai dari pakaian adat, tarian, hingga drama musikal yang penuh pesan moral sekaligus hiburan.
Sejumlah penampilan berhasil memukau penonton. Beberapa di antaranya ada Tari Pabat Pibui dari Kalimantan. Gerakannya yang lincah dan energik, berpadu dengan hentakan musik khas Kalimantan, membuat penonton seakan diajak langsung merasakan suasana pedalaman Borneo. Kostum warna-warni dengan bulu-bulu burung hias di kepala membuat suasana semakin hidup.
Ada juga Tari Papua yang tak kalah memukau. Peserta mengenakan pakaian khas Papua, lengkap dengan rok rumbai, menari penuh semangat, mengikuti alunan musik. Sementara Tari Nyi Roro Kidul menghadirkan nuansa mistis dan anggun. Kostum hijau lengkap dengan mahkota menyerupai ratu laut selatan, ditambah gerakan gemulai para penari, seolah mengingatkan penonton pada cerita Jawa yang melegenda.
Sementara Tari Anoman Duta menampilkan keceriaan sekaligus ketangkasan. Para peserta yang berperan sebagai kera putih lincah menirukan gerakan akrobatik Hanoman, disambut riuh tawa penonton, terutama saat mereka beratraksi.
Drama musikal Roro Jonggrang yang diperankan oleh siswa SD benar-benar menjadi hiburan tersendiri. Para pemeran jin yang masih anak-anak tampil dengan tingkah lucu dan menggemaskan, membuat penonton tertawa terpingkal.
Ada pula drama musikal masa penjajahan di Batavia yang menampilkan suasana perjuangan rakyat melawan kolonial. Dengan pakaian rakyat jelata yang lusuh bersenjatakan bambu runcing, peserta memainkan adegan perang, membuat penonton berimajinasi perjuangan para pahlawan.
Tak hanya anak-anak dan remaja, para lansia pun turut dalam pawai dengan menampilkan senam Lantang Kejora. Meski usia sudah senja, gerakan mereka kompak dan penuh semangat. Penonton memberikan tepuk tangan panjang, membuktikan bahwa semangat kemerdekaan tak mengenal usia. Semangat luar biasa itu membuat istri Camat wirosari turun panggung dan ikut bergabung senam bersama.
Ketua Panitia Kanaval 2025 Kecamatan Wirosari, Dedy Hartanto, menyatakan, karnaval dimulai lebih awal, yakni sesudah Zuhur, dengan pertimbangan agar arus lalu lintas tidak terganggu dan peserta maupun penonton tidak terjebak kemacetan, khususnya saat karyawan Pungkook Wirosari, pulang kerja.
Antusiasme masyarakat menyaksikan karnaval sangat tinggi. Ribuan penonton memenuhi sepanjang tepi jalan utama Wirosari untuk menyaksikan jalannya karnaval. Suasana ramai, namun tetap tertib dan lancar, hingga acara selesai.
Editor: M. A. Fathan
Guru SMPN 2 Ngaringan. Bergiat literasi sebagai sekretaris Forum Silaturahmi Penulis Grobogan (FSPG)
Mengupas cerita-cerita yang jarang diungkap menyangkut tokoh, tradisi, dan kuliner Grobogan
You cannot copy content of this page