
SmartGro, Grobogan – Founder Candi Joglo Semar, Muhadi, menggagas “Bumi Ki Ageng” sebagai city branding Kabupaten Grobogan. Menurutnya, tagline Grobogan Bumi Ki Ageng memiliki akar historis, sosiologis, dan kultural mengingat di Kabupaten Grobogan terdapat sejumlah tokoh bergelar Ki Ageng.
“Di antaranya Ki Ageng Tarub, Ki Ageng Lembu Peteng, Ki Ageng Getas Pendowo, Ki Ageng Selo, dan lainnya,” tutur Muhadi.
Bahkan dari merekalah kemudian lahir para pemimpin Jawa di Kesultanan Mataram yang kemudian menjadi Kesultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta.
“Berdasar sejarah inilah Ki Ageng Tarub disebut sebagai punjer atau leluhur para raja di Tanah Jawa,” terang budayawan muda ini.
Arti Ki Ageng sendiri, menurut Muhadi, merujuk kepada seorang tokoh yang memimpin suatu daerah. Gelar Ki Ageng pada zaman dahulu disematkan kepada tokoh pendiri suatu daerah, yang memiliki kesaktian dan mengajarkan nilai-nilai luhur kepada masyarakat.
Menurut Muhadi, semasa hidupnya para Ki Ageng di Grobogan telah terbukti memiliki pengaruh besar, menjadi teladan, mewariskan nilai-nilai adab dan budi pekerti serta perilaku berbudaya, sehingga menjadikan Kabupaten Grobogan sebagai kota budaya yang menyimpan history dan filosofi tinggi.
“Latar itulah yang menginspirasi saya untuk menginisiasi branding Grobogan Bumi Ki Ageng,” tandas pria kelahiran 1981 ini.
Kata Ageng dalam tagline Bumi Ki Ageng, menurut Muhadi, juga mengandung makna Kabupaten Grobogan sebagai daerah yang besar, dalam arti luas wilayah, dan pernah memiliki sejarah peradaban besar pada masanya.
“Tagline Grobogan Bumi Ki Ageng beserta desain logo berikut filosofinya sudah saya ikutkan dalam lomba city branding yang diadakan Pemkab Grobogan tahun 2023 lalu, namun sayang tidak masuk nominasi,” jelas Muhadi.
Namun, meski tidak masuk nominasi, Muhadi bertekad akan tetap menggaungkan gagasannya itu, karena rumusan tagline-nya ia yakini mengandung pesan penting agar masyarakat Grobogan selalu ingat leluhurnya dan nguri-nguri nilai-nilai budaya adiluhung yang mereka wariskan.
Pemerhati sejarah Grobogan, Heru Hardono, saat diminta pendapatnya tentang tagline Grobogan Bumi Ki Ageng menyatakan tak masalah, karena hanya sekedar jenama saja.
“Apalagi kita memang perlu mengangkat tokoh-tokoh Ki Ageng yang ada di bumi Grobogan,” tukas pria yang akrab disapa Mbah Bejo itu.
Editor: Abu Fathan
Portal berita dan informasi yang disajikan secara cerdas dan mencerahkan.
Mengupas cerita-cerita yang jarang diungkap menyangkut tokoh, tradisi, dan kuliner Grobogan
You cannot copy content of this page