
Smart Gro, Purwodadi – Setelah menggelar bimtek kepenulisan konten berbasis budaya lokal tahap pertama pada Jumat (23/5/2025), Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Dinarpusda) Kabupaten Grobogan kembali menggelar bimtek tahap kedua yang digelar pada Kamis (12/6/2025) bertempat di aula setempat.
Bimtek tahap kedua dihadiri Kepala Dinarpusda Grobogan, Supriyanto. Dalam sambutannya, Supriyanto berharap bimtek dapat melahirkan karya-karya dari peserta yang tidak hanya memperkaya literasi lokal, tapi juga melestarikan sejarah dan kearifan budaya lokal Kabupaten Grobogan.
“Kami berharap setelah mengikuti bimtek kepenulisan ini, peserta dapat meningkatkan kemampuan menulisnya,” tandasnya.
Bimtek kepenulisan tahap kedua menghadirkan dua narasumber yang keduanya dikenal sebagai penulis produktif asal Grobogan, yaitu Badiatul Muchlisin Asti (Ketua Forum Silaturahmi Penulis Grobogan) dan Lia Herliana (penulis cerita anak).
Narasumber pertama, Badiatul Muchlisin Asti mengupas materi proses kreatif menulis konten berbasis budaya lokal. Sejak dari menentukan topik, menggali data melalui observasi dan riset, menyusun alur, hingga menuliskan, dan menyuntingnya.
Menurut penulis yang akrab disapa Asti itu, di Kabupaten Grobogan banyak sekali dijumpai budaya lokal, baik dalam bentuk tradisi lisan, seni pertunjukan, adat dan tradisi, maupun kemahiran tradisional warisan leluhur.
“Semua itu bisa dieksplorasi dan diangkat menjadi tulisan,” tuturnya. “Hanya saja, prioritaskan mengangkat budaya yang benar-benar unik, eksotis, dan istimewa,” tandas penulis yang akan segera merilis buku terbarunya berjudul Grobogan Untold Story itu.
Asti juga memberi sejumlah tip membuat konten tulisan budaya yang memikat. Di antaranya dengan menulis konten budaya yang belum pernah ditulis penulis lain. “Bila terpaksa menulis budaya yang sudah ditulis penulis lain karena sisi kemenarikannya, maka tulislah dengan sudut pandang yang berbeda atau dengan menyajikan data yang jauh lebih lengkap dan kaya,” jelasnya.
Sementara itu, Lia Herliana sebagai narasumber kedua, fokus menyampaikan materi tentang penyuntingan. Sejak pengertian penyuntingan, manfaat, aspek-aspek, serta tahapan dalam penyuntingan.
Menurut penulis yang akrab disapa Lia itu, penulis yang baik tidak hanya menulis, lalu selesai. Tapi juga menyempurnakannya dengan melakukan penyuntingan.
Menurutnya, naskah adalah mahakarya penulis. Ia ibarat anak yang musti dicintai dan dibanggakan. Maka perlakukan dengan istimewa. “Caranya, lakukan swasunting alias menyunting naskah sendiri sesempurna mungkin. Karena naskah yang ciamik adalah harga diri seorang penulis,” jelasnya.
Terpisah, Kabid Perpustakaan Dinarpusda Grobogan, Kurniawan mengatakan, setelah bimtek tahap kedua ini para peserta akan memulai menulis sesuai dengan tema yang telah dipilih. Targetnya, tanggal 30 Juni 2025, semua naskah karya peserta sudah masuk ke panitia.
Pihaknya juga memfasilitasi agar para peserta dapat intensif mendapatkan bimbingan dan konsultasi dari narasumber, sehingga para peserta dapat menghasilkan karya tulisan terbaik.
“Senin, 16 Juni 2025 nanti, kami memfasilitasi peserta berkonsultasi secara langsung dengan narasumber di aula Dinarpusda,” tuturnya.
Editor: M. A. Fathan
Portal berita dan informasi yang disajikan secara cerdas dan mencerahkan.
Mengupas cerita-cerita yang jarang diungkap menyangkut tokoh, tradisi, dan kuliner Grobogan
You cannot copy content of this page