160 x 600 AD PLACEMENT
160 x 600 AD PLACEMENT

Demonstrasi: Mencari Teduh di Tengah Gejolak

Demonstrasi sebagai sarana rakyat dalam menyampaikan aspirasi sering berujung ricuh yang mencekam. (Smartgrobogan/cnbc)

Smartgrobogan.com – Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), demonstrasi atau demo berarti pernyataan protes yang dilakukan secara massal. Sebuah unjuk rasa bertujuan untuk menyampaikan ketidaksetujuan terhadap suatu kebijakan atau keadaan.

Akar kata ini juga merujuk pada tindakan memperagakan atau memperlihatkan sesuatu di muka umum. Dalam konteks demokrasi, demonstrasi menjadi salah satu sarana rakyat untuk menyuarakan pendapatnya.

Namun, perjalanan tidak selalu mulus. Liputan langsung yang disiarkan akun YouTube Liputan 6 SCTV di Jakarta, Sabtu (30/8/2025), memperlihatkan bagaimana demonstrasi di depan Gedung DPR RI berlangsung ricuh.

Massa yang ingin masuk ke gedung terlibat saling dorong dengan aparat, melempar botol dan petasan, sementara aparat berupaya memukul mundur. Situasi itu menghadirkan rasa getir: rakyat ingin bersuara, tetapi justru menghadapi tembok ketidakamanan di tanahnya sendiri.

Di tengah gejolak itu, publik juga menyoroti sikap sebagian elit politik. Beredar kabar di media sosial bahwa salah satu anggota DPR RI, Ahmad Sahroni, justru berada di luar negeri—dikabarkan di Singapura, saat rakyat sedang bergolak.

Komentar-komentar warganet menggambarkan kekecewaan mendalam terhadap sikap yang dianggap menghindar dari tanggung jawab. Fenomena ini mempertegas jurang antara rakyat dengan para wakilnya yang seharusnya mendengarkan aspirasi mereka.

Namun, di balik luka dan kericuhan, kita masih menemukan secercah harapan. Solidaritas antarwarga yang saling menjaga, keberanian generasi muda untuk terus bersuara, dan keteguhan masyarakat dalam mengingatkan pemerintah, semua itu menegaskan bahwa energi bangsa ini belum padam. Justru, ada dorongan besar untuk menjadikan demokrasi lebih sehat.

Kini, tantangan utama ada di tangan pemerintah. Menghadapi rakyat dengan kekerasan hanya akan memperlebar jarak. Sebaliknya, keterbukaan, transparansi, dan keberpihakan nyata pada rakyat kecil adalah kunci untuk mengembalikan kepercayaan. Pemerintah perlu hadir bukan hanya di gedung, melainkan di tengah rakyat yang sedang berteriak butuh didengar.

Kita tentu berharap, dari gejolak ini lahir kedewasaan baru. Rakyat semakin bijaksana dalam menyampaikan aspirasi dengan damai dan pemerintah semakin tulus dalam merawat amanah. Indonesia telah berkali-kali diterpa krisis tetapi berkali-kali pula berhasil bangkit.

Akhirnya, mari menjadikan momentum ini sebagai pengingat bahwa bangsa yang besar bukan bangsa tanpa perbedaan, melainkan bangsa yang mampu mengolah perbedaan dengan kepala dingin, hati terbuka, dan semangat persaudaraan. Semoga doa rakyat yang hari ini menggema di jalanan, dapat menemukan jawabannya dalam kebijakan yang adil dan bijak.

Editor: Badiatul M. Asti

Seorang guru SD, blogger, dan aktif sebagai Ketua Bidang Kesekretariatan dan Keanggotaan Forum Silaturahmi Penulis Grobogan (FSPG). Buku terbarunya berjudul "Mencari Arti Kata: Antologi Cerpen Pembelajaran Bahasa Inggris" (CV. Hanum Publisher, 2025).

Anda Mungkin Juga Menyukainya
Telah terbit buku GROBOGAN UNTOLD STORY

Mengupas cerita-cerita yang jarang diungkap menyangkut tokoh, tradisi, dan kuliner Grobogan

Promo Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau !

You cannot copy content of this page