160 x 600 AD PLACEMENT
160 x 600 AD PLACEMENT

Kenalkan Kearifan Lokal, SD Negeri 2 Tuko Gelar Kunjungan Edukatif ke Padepokan Adhem Ayom Ayem

Berfoto bersama di Padepokan Adhem Ayom Ayem, Desa Godan, Kecamatan Tawangharjo, Kabupaten Grobogan pada Selasa (29/4/2025). (Smartgro/istimewa)

Smart Gro, Grobogan – Dalam rangka mengimplementasikan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), SD Negeri 2 Tuko, Kecamatan Pulokulon, menggelar kunjungan edukatif ke Padepokan Adhem Ayom Ayem yang berada di Desa Godan, Kecamatan Tawangharjo, Kabupaten Grobogan, Selasa (29/4/2025).

Jamilatul Istiqomah, salah satu guru pendamping SD Negeri 2 Tuko menyatakan, kegiatan merupakan bentuk nyata pelaksanaan tema kearifan lokal dalam projek P5 dengan sub judul “Bagaimana dulu sebelum ada mesin?”

Setiba di lokasi, anak-anak terlihat sangat antusias. Mereka aktif mengamati berbagai koleksi alat tradisional yang dipamerkan di padepokan yang diasuh oleh Suyadi alias Mbah Raden itu.

Di padepokan, memang dijumpai banyak koleksi alat tradisional, sejak peralatan pertanian kuno, perlengkapan rumah tangga masa lalu, hingga instrumen musik tradisional Jawa.

Menurut Jamilatul Istiqomah, tujuan kunjungan edukatif adalah mengenalkan kearifan lokal, meliputi budaya dan sejarah lokal kepada para murid sekaligus mengasah kemampuan berpikir kritis dan rasa ingin tahu melalui eksplorasi langsung.

Tak hanya mendengarkan penjelasan dari Mbah, para murid juga berkesempatan menyentuh, mencoba, dan memainkan alat-alat tradisional.

Salah satu momen yang paling dinanti, menurut Jamilatul Istiqomah, adalah saat siswa diajak memainkan alat musik tradisional seperti angklung, gong, kendang, bonang, dan gamelan.

Tawa dan kekaguman menghiasi suasana saat mereka mencoba mengikuti arahan dari Mbah Raden.

Ketertarikan siswa juga tampak saat mereka menjajal sandal kayu tradisional bernama bakiak dan gamparan. Mereka tampak penasaran dan antusias mencobanya.

“Anak-anak sangat antusias dan banyak bertanya. Ini menunjukkan rasa ingin tahu yang tinggi. Kami senang mereka bisa belajar langsung dari sumbernya, bukan hanya dari buku,” ujar Jamilatul Istiqomah.

Melalui kegiatan ini, lanjut Jamilatul Istiqomah, siswa tidak hanya belajar mengenal benda dan alat tradisional, tetapi juga diajak menghargai nilai-nilai warisan budaya yang sarat makna dan filosofi.

“Hal ini sejalan dengan profil pelajar Pancasila yang mengedepankan karakter gotong royong, berpikir kritis, dan berkebinekaan global,” jelasnya.

Menurut guru yang akrab disapa Bu Mila itu, kegiatan ini juga menjadi sarana membangun literasi budaya sejak dini. Siswa tidak hanya menyimak penjelasan dari Mbah Raden dan tim, tetapi juga mengerjakan tugas dari sekolah yang mengharuskan mereka mencatat dan merefleksikan benda-benda yang diamati langsung di lokasi.

Dengan semangat belajar yang tinggi dan suasana yang mendukung, kunjungan ke Padepokan Adhem Ayom Ayem menjadi pengalaman berharga yang edukatif dan membekas di hati siswa.

Jamilatul Istiqomah berharap, kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan secara berkelanjutan sebagai bagian dari pembelajaran bermakna.

Editor: M. A. Fathan

Portal berita dan informasi yang disajikan secara cerdas dan mencerahkan.

Anda Mungkin Juga Menyukainya
Telah terbit buku GROBOGAN UNTOLD STORY

Mengupas cerita-cerita yang jarang diungkap menyangkut tokoh, tradisi, dan kuliner Grobogan

Promo Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau !

You cannot copy content of this page