160 x 600 AD PLACEMENT
160 x 600 AD PLACEMENT

Gandeng Jumat Bersedekah Indonesia, Masjid Nurul Huda Dusun Pesantren Brati Akan Dipugar

Ketua Jumat bersedekah Indonesia, Iptu Supardi, saat meletakkan batu pertama menandai pembangunan kembali Masjid Nurul Huda, Dusun Pesantren, Desa Karangsari, Kecamatan Brati, Kabupaten Grobogan, pada Kamis (24/4/2025). (Smartgro/Badiatul M. Asti)

Smart Gro, Grobogan – Masjid Nurul Huda Dusun Pesantren, Desa Karangsari, Kecamatan Brati, Kabupaten Grobogan akan dipugar dengan dukungan dari komunitas Jumat Bersedekah (JB) Indonesia. Peletakan batu pertama dilaksanakan Kamis (24/4/2025) oleh Ketua JB Indonesia, Iptu Supardi, SH, disaksikan perwakilan Forkopimcam, sejumlah tokoh agama, tokoh masyarakat, dan warga setempat.

Ketua panitia pembangunan masjid, Suparmin, menyatakan bahwa masjid akan dipugar secara total karena kondisi masjid yang dinilai sudah tidak layak. Bangunan Masjid Nurul Huda sendiri sudah sejak tahun 1990-an dan kondisinya sekarang memprihatinkan.

“Pemugaran dilakukan agar bangunan masjid nantinya menjadi lebih baik dan nyaman sebagai tempat ibadah,” jelasnya.

“Dan karena pemugaran mendapatkan dukungan dari komunitas Jumat Bersedekah, nama masjid nantinya akan ditambah Bhayangkara sehingga menjadi Masjid Nurul Huda Bhayangkara,” jelasnya lagi.

Saksi Sejarah Penyebaran Islam

Informasi yang Smart Gro peroleh, Masjid Nurul Huda Dusun Pesantren memiliki jejak perjalanan sejarah yang panjang sejak zaman kolonial Belanda. Masjid Nurul Huda menjadi saksi sejarah penyebaran Islam di wilayah Dusun Pesantren dan sekitarnya.

Peletakan batu pertama dihadiri perwakilan Forkompimcam, tokoh agama, tokoh masyarakat, keluarga Jumat Bersedekah Indonesia, dan warga setempat. (Smartgro/Badiatul M. Asti)

Masjid Nurul Huda awalnya adalah sebuah langgar yang didirikan oleh Simbah Hasannadi, seorang tokoh agama Dusun Pesantren, sekitar tahun 1925.

“Awalnya sebuah langgar berbentuk panggung yang terbuat dari kayu jati, yang jamak dijumpai pada bangunan langgar saat itu,” jelas Kiai Muhammad Attamimi, cucu Simbah Hasannadi, yang turut menyaksikan peletakan batu pertama pemugaran Masjid Nurul Huda.

Dari langgar, lanjut Kiai Muhammad At-Tamimi, kemudian pada awal tahun 1990-an diubah menjadi masjid karena tuntutan sebagai tempat ibadah, khususnya untuk pelaksanaan salat Jumat. Langgar pun dirombak dan dibuat bangunan baru sebagai masjid.

“Dan kini, karena kondisi masjid sudah tidak layak, maka diputuskan untuk dipugar total dan akan dibuat bangunan baru yang lebih memadai,” jelas Kiai Muhammad Attamimi didampingi Kiai Zaini, cucu Simbah Hasannadi lainnya yang mewarisi kepengasuhan Masjid Nurul Huda.

Agar Syiar Islam Lebih Semarak

Soal anggaran yang dibutuhkan dalam pembangunan Masjid Nurul Huda Bhayangkara, Suparmin menyatakan sekitar 700-an juta. “Pembangunan langsung akan dimulai setelah peletakan batu pertama,” tuturnya.

Bagi kaum Muslimin di manapun berada yang ingin berpartisipasi dalam pembangunan Masjid Nurul Huda Bhayangkara bisa salurkan melalui Nomor Rekening BRI 6020-01-035011-53-3 a.n Masjid Nurul Huda Bhayangkara.

Ketua JB Indonesia, Iptu Supardi, berhadap pembangunan Masjid Nurul Huda Bhayangkara dapat berjalan lancar dan lekas selelai. Dia berharap, setelah masjid jadi, masyarakat dapat beribadah dengan lebih nyaman dan syiar Islam di Dusun Pesantren menjadi lebih semarak.

Editor: Badiatul M. Asti

Portal berita dan informasi yang disajikan secara cerdas dan mencerahkan.

Anda Mungkin Juga Menyukainya
Telah terbit buku GROBOGAN UNTOLD STORY

Mengupas cerita-cerita yang jarang diungkap menyangkut tokoh, tradisi, dan kuliner Grobogan

Promo Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau !

You cannot copy content of this page