Terlambat (Bukan) Budaya Indonesia

Smart Gro – Kebiasaan ketika ada acara apa saja, mungkin sudah tidak asing lagi, peserta banyak yang datang terlambat, sehingga acaranya pun mulainya terlambat. Kadang lambat 30 menit, bahkan 60 menit. Namun, sebenarnya, itu bukan kebiasaan warga Indonesia.

Sebab di Indonesia bukan biasa dengan waktu terlambat. Bisa dilihat dari kebiasaan sekolah, kerja, dan sebagainya.

Tepat Waktu Jam Sekolah

Sekolah yang biasa masuk jam 07.00 tidak ada lebih 5 menit, apalagi 15 menit. Ketika jam 07.00, security sekolah sudah siap di depan gerbang. Bagi siswa yang telat, ada konsekuensinya.

Baca Juga:

Demonstrasi: Mencari Teduh di Tengah Gejolak

Apalagi guru dan pegawai sudah on time 30 menit sebelum bel berbunyi. Mereka sudah di gerbang untuk menyambut anak didiknya.

On Time Kereta

Selain itu, ada kebiasaan pekerjaan yang selalu on time. Jika tidak tepat waktu  akan berpotensi terjadi kecelakaan. Seperti Kereta Api.

Baca Juga:

Hari Anak Nasional: Refleksi, Tanggung Jawab, dan Masa Depan Anak Indonesia

Perusahaan bidang jasa transportasi pemerintah yang perlu dicontoh untuk ketepatan waktu, tidak ada istilah terlambat.

Jika ada keterlambatan, akan berpotensi terjadi kecelakaan yang tidak bisa diinginkan. Sebab dengan adanya tepat waktu pembiasaan ini yang perlu dicontoh dan ditiru.

Perusahaan di bawah naungan BUMN yang pelayanannya semakin berkembang, apalagi rel kereta sering diperbaharui agar tidak ada kecelakaan.

Baca Juga:

Umar bin Khattab dan Tiga Kemampuan Dasar yang Perlu Diajarkan Kepada Anak

Dimulai dari dalam stasiun, jalan sepanjang rel, sistem pembelian daring, agar tidak ada mafia berkeliaran. Dengan maksimalnya layanan pengguna kereta tidak ada rasa khawatir.

Terus ditambah layanan kereta sekarang ada yang namanya kereta cepat, selain tepat waktu, juga mudah perjalanan tanpa ada takut terlambat untuk bertransportasi ke tujuan kerja atau sekolah.

Editor: Abu Fathan

Baca Juga:

Menimbang Gaya Kepemimpinan Figur Bupati Grobogan 2024-2029