Persaingan (Lembaga) Pendidikan

Smart Gro – Lembaga pendidikan adalah tempat untuk belajar bagi anak-anak, dan tahun ajaran baru adalah momen penting sebagai ajang persaingan sekolah untuk mendapatkan siswa baru sebanyak-banyaknya.

Penerimaan calon peserta didik baru bertujuan untuk layak tidaknya suatu lembaga agar terlihat peningkatan dan penurunan suatu lembaga.

Namun perlu diketahui bahwa salah satu peningkatan kualitas dan kuantitas lembaga dinilai dari calon peserta didik baru.

Jika tahun ini menurun calon peserta didiknya, kemungkinan lembaga pendidikan yang dikelola dianggap kurang diminati. Sebaliknya, jika lembaga pendidikan tahun ini naik peserta didiknya, kemungkinan besar ada sesuatu yang diminati.

Baca Juga:

Demonstrasi: Mencari Teduh di Tengah Gejolak

Program Unggulan

Salah satu yang boleh jadi memantik minat salah satunya ada program unggulan, seperti tahfiz, dongeng, jurnalistik, kemah, outbound, outing class, dan sebagainya.

Itu bisa dilihat dari sekolah negeri maupun swasta, karena sekolah sekarang sudah terlihat keunggulan masing-masing, sebab ada kegiatan luar kelas.

Baca Juga:

Hari Anak Nasional: Refleksi, Tanggung Jawab, dan Masa Depan Anak Indonesia

Jangan selalu mengandalkan materi yang terus dikebut untuk pencapaian pikiran saja, adakalanya siswa diajak praktik atau kegiatan di luar sekolah untuk peningkatan kreativitas siswa.

Dalam hal ini bisa didokumentasikan serta diarsipkan untuk kelanjutan program yang perlu dikembangkan.

Satu Pintu

Baca Juga:

Umar bin Khattab dan Tiga Kemampuan Dasar yang Perlu Diajarkan Kepada Anak

Biasanya, yang paling terlihat mencolok adalah sekolah mengalangi persaingan adalah sekolahan yang bersebelahan dengan sekolahan lainnya, bahkan ada sekolah yang satu pintu, namun di dalamnya ada tiga sekolah yang setara tingkatannya.

Dalam mencari solusi seperti ini, jika ada yang merasa dirugikan dengan cara yang tidak bijak, maka antara sekolah A, B, dan C bisa bersaing dengan keunggulan tertentu.

Misalnya sekolah A diberikan keunggulan bidang olahraga, sekolah B diberikan keunggulan dalam bidang tahfiz, dan sekolah C juga tidak mau kalah dengan bidang berbeda misalnya sains atau matematika.

Baca Juga:

Menimbang Gaya Kepemimpinan Figur Bupati Grobogan 2024-2029

Maka dari itu, jika persaingan dalam bidang tertentu dan tidak semuanya diambil, akan lebih bijak dan calon peserta didik baru bisa menyesuaikannya.

Sekolah Minim Penduduk

Beda lagi dengan sekolah yang jauh dari persaingan, namun bisa memberikan keunggulan yang banyak. Walaupun sekolahannya terletak jauh dari perkotaan, bahkan masih belum banyak penduduk, jika sudah terbukti keunggulannya, sekolahannya pasti akan diminati calon peserta didik baru.

Baca Juga:

“Ngèngèr”, Liburan, dan Pendidikan Karakter Anak

Kita bisa melihat sekolah yang unggul mana dan yang masih proses mana, walaupun wujud sekolahan belum memenuhi, bisa jadi unggulnya lebih bermakna, juga akan diminati calon peserta didik baru.

Dan kebanyakan yang serba kurang, misalnya sekolah swasta, unggul didahulukan demi tercapainya program dan bisa merekrut siswa sebanyak-banyaknya. Beda dengan yang negeri, walaupun unggul bisa jalan sejajar dengan kualitasnya.

Sebab ada anggaran lebih banyak untuk terlihat lebih menarik perhatian penuh laporan dimulai dari administrasi yang lengkap dan fasilitas yang terpenuhi.

Baca Juga:

Mempertimbangkan Kampanye (Berbiaya) Murah ala Jonah Berger

Semoga persaingan untuk merekrut calon peserta didik baru lembaga pendidikan dengan cara berprestasi dan bijak. Jangan sampai ada sekolah yang dirugikan sebab hanya kecurigaan saja.

Editor: Abu Fathan

Baca Juga:

Agar Liburan Tak Sia-sia, Tips Kreatif dan Edukatif Merancang Liburan Anak