
Smart Gro, Grobogan – Minggu malam (29/12/ 2024), Dewan Pengurus Daerah (DPD) Persatuan Masyarakat Budaya Nasional Indonesia (Permadani) Kabupaten Grobogan menggelar acara wisuda purna pawiyatan panatacara dan pamedharsabda angkatan ke-34 di Pendopo Kabupaten Grobogan.
Acara wisuda diikuti 75 peserta yang telah dinyatakan lulus setelah mengikuti pelatihan secara intensif sejak 28 Juli hingga 12 Desember 2024.
Acara wisuda dihadiri Ketua DPP Permadani Suyitno Yogo Pamungkas, Ketua DPW Permadani Jawa Tengah Yohanes Eko Sarwono, Ketua DPD Permadani Grobogan H. Achmadi bersama jajaran pengurus, seluruh peserta wisuda beserta keluarga, dan sejumlah tamu undangan.
Ketua DPD Permadani Grobogan, H. Achmadi dalam sambutannya menyampaikan rasa bangga atas capaian peserta diklat pawiyatan panatacara dan pamedharsabda angkatan ke-34 yang mencatat jumlah kelulusan terbanyak dibandingkan angkatan sebelumnya.
Prosesi wisuda sendiri dimulai dengan pembacaan serat kekancingan oleh Ketua Bidang Diklat Pawiyatan Permadani Grobogan, Kustomo, dilanjutkan dengan sabda wisuda yang disampaikan Ketua DPW Permadani Provinsi Jawa Tengah, Yohanes Eko Sarwono.
Para peserta wisuda kemudian membaca secara serempak triniti yogya, disambung dengan menyanyikan lagu Mars Permadani Kuncara.
Dalam wisuda yang menggunakan pakaian adat Jawa itu, dilakukan pengalungan samir sebagai simbol kelulusan oleh pengurus DPW Permadani Jawa Tengah Sucipto. Peserta juga mendapatkan sertifikat kelulusan.
Acara dimeriahkan dengan suguhan penampilan kirab pengantin dengan busana paes pengantin Grobogan gagrak kadipaten yang diperagakan oleh peserta wisuda. Kirab menjadi salah satu wujud nyata hasil pembelajaran selama pelatihan.
Suasana semakin semarak dengan persembahan kidung Asma Sejati dari Padepokan Adhem Ayom Ayem Godan Tawangharjo asuhan Mbah Raden. Penampilan ini mempertegas komitmen Permadani dalam melestarikan budaya Jawa.
Ketua DPP Permadani Suyitno Yogo Pamungkas dalam sambutannya mengingatkan agar peserta wisuda mengamalkan sesanti Permadani: ndhudhuk, ndhudhah, mekaraken budaya Jawa, dalam kehidupan sehari-hari.
“Sesanti ini saya harap bisa menjadi pedoman bagi para lulusan untuk terus menghidupkan budaya Jawa di tengah masyarakat modern,” tegasnya.
Editor: M. A. Fathan
Guru SMPN 2 Ngaringan. Bergiat literasi sebagai sekretaris Forum Silaturahmi Penulis Grobogan (FSPG)
Mengupas cerita-cerita yang jarang diungkap menyangkut tokoh, tradisi, dan kuliner Grobogan
You cannot copy content of this page